Jessicayang lahir pada 21 Januari 1989 memulai karir renangnya dari bawah. Meski tidak begitu dikenal di kancah Asia maupun Internasional, nampaknya Indonesia patut bangga karena prestasi-prestasi domestik Jessica yang mentereng. Ya, jessica pernah menjadi atlet renang terbaik pada gelaran Indonesia Open tahun 2006.
Sejak beberapa dekade yang lalu, olahraga renang di Indonesia ternyata sudah bukan hanya sekedar aktivitas hobi saja. Sebab faktanya tidak sedikit atlet renang nasional Indonesia yang mampu unjuk gigi di kancah nasional bahkan internasional. Penyelenggaraan kompetisi renang di Indonesia sendiri sudah terbilang cukup sering. Berbagai kompetisi renang kelas amatir hingga profesional setidaknya sudah pernah terselenggara sejak puluhan tahun lalu. Hebatnya, banyak atlet renang berbakat dari berbagai daerah mampu menunjukkan penampilan terbaiknya dalam kompetisi tersebut. Berawal dari kompetisi lokal itulah kita mengenal beberapa nama atlet renang yang mampu mewakili Indonesia di berbagai kompetisi renang antar negara. Sebut saja “Trio Emas Keluarga Nasution” yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia. Kita tahu, trio emas nasution tersebut terdiri dari Elfira Rosa Nasution, Elsa Manora Nasution, dan Maya Masita Nasution. Ketiga nama atlet tersebut telah berulang kali menorehkan prestasinya di berbagai kompetisi renang tingkat Nasional hingga Asia. Pernah menjadi atlet renang kebanggaan Indonesia lantaran bakat dan prestasinya dalam mempraktikan gaya olahraga renang yang mengagumkan. Nah, selain trio Nasution tersebut, siapa saja kah atlet renang nasional Indonesia yang mampu berbicara banyak di kancah Internasional? Berikut ulasannya untuk Anda. Profil Lengkap dan Perjalanan 5 Atlet Renang Nasional Indonesia Berprestasi Siapa sangka renang yang dulunya tidak terlalu dikenal di Indonesia kini justru menjadi salah satu cabang olahraga yang disasar banyak peminat. Indonesia yang terbilang pemula di turnamen renang pun kini mulai menelorkan atlet-atlet berbakatnya. Beberapa diantaranya bahkan bisa sampai juara di kancah Asia. Baiklah berikut ini beberapa nama atlet renang Indonesia yang mampu berbicara banyak di kancah kompetisi Nasional hingga Asia. 1. Elsa Manora Nasution & Elfira Rosa Nasution Ya, siapa yang tidak kenal dengan dua sosok atlet renang wanita bersaudara ini? Berkat talenta, dedikasi dan didikan langsung dari sang ayah yang merupakan pelatih renang nasional mereka berdua menjelma menjadi atlet renang tanah air berprestasi. Elsa Manora Nasution Yang paling dikenang dan membanggakan yakni mampu membawa nama Indonesia bertaring di ajang kompetisi renang Asia. Berkompetisi di nomor 100 meter gaya punggung keduanya mampu menorehkan beberapa rekor dunia. Kita ingat, Elsa Manora Nasution sendiri pernah berjaya di ajang SEA Games 2003 dengan meraih medali perunggu. Meski hanya mendapatkan peringkat ketiga, namun dirinya mampu menjadi wakil Indonesia satu-satunya yang meraih medali di ajang prestisius tingkat Asia tersebut. Kita beralih ke Elfira Rosa Nasution, Elfira yang merupakan kakak kandung Elsa juga sebelumnya merupakan perenang berprestasi milik Indonesia. Berlaga di nomor spesialisasi gaya bebas, Elfira menjadi langganan dengan bolak-balik menjuarai kompetisi nasional. Dengan torehan 8 medali emas di kompetisi yang sama, Elfira mampu menjadi perenang yang diperhitungkan saat itu. Meski berjaya di kancah nasional dan regional, sayangnya Elfira hanya mampu menembus sampai di tim nasional saja. Dirinya belum mampu membawa Indonesia meraih medali di kancah Asean Games maupun Sea Games. Meski begitu, usaha kerasnya patut diacungi jempol sebab sudah menjadi bagian dari squad renang Indonesia. Nah, untuk tahu lebih lengkap tentang profil dan prestasi yang diraih dua atlet bersaudara ini mari kita lihat ringkasan profilnya berikut ini. NamaElfira Rosa NasutionTTLJakarta, 1 Maret 1970PendidikanSD Harapan MedanSMP Xaverius JambiPendidikan Khusus Renang Klub Prim MedanCyprus Aquatic Club Los Angeles Prestasi 9 Medali Emas Kejuaraan Antar Klub di Jakarta 1983 Atlet Terbaik Nasional tahun 1980, 1981, 19838 medali emas dan 2 perak pada PON Jakarta 1985 Nama Elsa Manora Nasution TTL Jakarta, 25 Oktober 1977 Prestasi Medali perunggu 100 meter gaya punggung pada SEA Games 2003 di Hanoi, Vietnam 2. Jessica P Laurens Perenang yang satu ini memang jarang terekspos di media. Jessica yang lahir pada 21 Januari 1989 memulai karir renangnya dari bawah. Meski tidak begitu dikenal di kancah Asia maupun Internasional, nampaknya Indonesia patut bangga karena prestasi-prestasi domestik Jessica yang mentereng. Ya, jessica pernah menjadi atlet renang terbaik pada gelaran Indonesia Open tahun 2006. Selain mendapat predikat sebagai perenang terbaik di ajang tersebut, Jessica juga berprestasi pada event lain. Diantaranya pada Kejuaraan Nasional Renang tahun 2007. Tidak main-main, Jessica menggondol 8 medali emas sekaligus untuk kontingen regionalnya saat itu. Pada event berikutnya tahun 2008, Jessica menggondol medali emas kembali dan mencatatkan rekor pada Kelompok Umur Nasional 50 meter gaya kupu-kupu. Profil Singkat Jessica Laurens Nama Jessica P. Laurens TTL Makassar, 21 Januari 1989 Prestasi Perenang Terbaik Indonesia Open 2006Perenang Terbaik Kejurnas dengan 8 medali emas 2007Rekor Kelompok Umur Nasional 50 meter gaya kupu-kupu 2008 Kabarnya, atlet renang yang satu ini tetap menggeluti dunia renang dan kini menjadi pelatih. 3. Yessy Yosaputra Yessy adalah salah satu atlet renang andalan Indonesia berusia 25 tahun. Nomor spesialisasinya adalah gaya punggung. Baca Intip…!!! Teknik Dan Manfaat Renang Gaya Punggung Yessy pernah menggondol medali emas pada ajang SEA Games 2011 sekaligus memecahkan rekor saat itu. Berlaga di nomor 200 meter gaya punggung putri, Yessy mencatatkan waktu 2 menit 15,73 detik. Catatan waktu ini melampaui yang ditorehkan oleh atlet renang Filipina Akiko Thomson dengan catatan waktu 2 menit 16,76 detik. Profil Yessy Yosaputra Nama Yessy Yosaputra TTL Bandung, 27 Agustus 1994 Pendidikan SD Santo Yusuf Bandung SMP 3 Bandungkom SMAK II Penabur Bandung Prestasi Juara 3 Horizon Cup nomor 100 meter gaya bebas 2001Juara 1 Kejurnas nomor 100 meter gaya punggung 2007Medali Perak di PON 2008 nomor 200 meter gaya punggungMedali emas 200 meter Gaya Punggung Sea Games 2011Medali perunggu 4 x 200 meter estafet gaya bebas putri Sea games 2011 4. I Gede Siman Sudartawa I Gede merupakan atlet renang asal Bali yang berkiprah di nomor spesialisasi gaya punggung. Prestasinya cukup mencolok terutama saat berlaga di ajang SEA Games 2011 dimana dirinya berhasil meraih medali emas saat itu. I Gede Siman Sudartawa Yang istimewa lagi di ajang tersebut, I Gede Siman Sudartawa menyabet 4 medali emas sekaligus pada empat nomor yang berbeda. Bermain di nomor 50 meter, 100 meter, 200 meter, dan beregu putera, keempat nomor tersebut berhasil menyumbangkan medali emas untuknya dan kontingen Indonesia. Selain mendapatkan medali emas, I Gede juga mencatatkan rekor baru bagi dirinya. Bermain di nomor gaya punggung 100 meter putra, I Gede mampu mencatatkan waktu tercepat 55,59 detik. Catatan waktu ini merupakan rekor baru, mematahkan rekor pendahulunya yang dipegang oleh perenang Malaysia, Lim Keng Liat 56,16 detik. Profil Singkat I Gede Siman Sudartawa Nama I Gede Siman Sudartawa TTL Bali, 8 September 1994 Prestasi Medali Emas Porprov 2009Medali Emas 50 meter, 100 meter, 200 meter gaya punggung, dan 4 x 100 meter gaya ganti beregu pada SEA Games 2011 Rekor Mencatat rekor waktu tercepat gaya punggung 100 meter pada SEA Games 2011Mencatat rekor waktu tercepat di nomor 4 x 100 meter gaya ganti beregu putra 3 menit 41,35 detik Kini para I Gede menjadi salah satu atlet renang senior yang sedang berjuang memenangkan event-event kejuaraan renang lainnya. Mari kita do’akan semoga sukses ya. Nah, itu dia empat dari atlet renang nasional Indonesia yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Semoga artikel singkat ini bisa menambah wawasan Anda untuk mengenal lebih dekat perkembangan olahraga renang di Indonesia. Jangan lupa share artikel ini sebanyak-banyaknya dan semoga bermanfaat.
Sebanyak dua atlet renang Indonesia mendapat undangan dari Federasi Renang Internasional ( FINA) untuk menjalani pemusatan latihan di Budapest, Hungaria. FINA memberikan kesempatan ini sebagai upaya membantu meningkatkan performa dua perenang nasional tersebut. Hal ini disampaikan Raja Sapta Oktohari selaku Ketua Umum Komite Olimpiade
Wisnu Wardhana lahir di Jakarta, Indonesia, 21 Januari 1975; umur 43 tahun adalah salah satu perenang Indonesia. Ia terkenal pada era 80-an kelompok umur dan 90-an regional dan internasional. Wisnu telah mampu berprestasi sejak usia 7 tahun sampai akhir karier renangnya di usia 25 tahun. Prestasi Wisnu sudah dimulai ketika dia memulai karier renangnya di usia kelompok pada umur 7 tahun. Ia kemudian menjadi juara Nasional se-Indonesia, kelompok umur se-ASEAN, Asia, dan pada akhirnya menjuarai multi-event seperti PON, SEA GAMES, Kejuaraan Dunia Grand Prix jarak Pendek, dan terakhir menjadi perenang ALL American di Divisi II NCAA AS. Wisnu Wardhana tidak hanya berprestasi di dunia renang, namun juga di bidang akademik. Wisnu lulus dari Universitas Internasional Salem di Virginia Barat, Amerika Serikat dengan gelar dari jurusan Bisnis Internasional. Ia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai Investment Banker di Wall Street, New York dan Atlanta. Setelah selesai berkarier di Amerika, Wisnu langsung kembali ke Indonesia dan melanjutkan kariernya sebagai bankir professional di sebuah bank di Indonesia. Wisnu tidak meninggalkan gairahnya di dunia renang. Ia mendirikan JakartaQuatics Swim School pada tahun 2004 kemudian melakukan penggabungan/merger dengan Antasena swimming pada tahun 2010 yang sekarang menjadi JAQ Swimming. Selain kesibukan sebagai seorang bankir senior, Wisnu Wardhana juga masih sempat mengembangkan passion minatnya di dunia renang sebagai Executive Head Coach di JAQ Swimming, perenang Masters yang masih aktif mengikuti kejuaraan masters Internasional serta mengembangkan dan memperkenalkan olahraga renang kepada masyarakat umum melalui INAMasters International Aquatic Masters. Wisnu juga aktif mengkampanyekan gerakan "student-athlete" kepada para atlet2 nasional yang pada umumnya cenderung meninggalkan bangku pendidikan demi prestasi olahraga. Senyummanis dengan rambut bob jadi pesona tersendiri bagi Iis Sugianto di era 80-an. 6. Potret lawas Iis Sugianto era 2000-an awal. Pesonanya nggak luntur. 7 Momen atlet renang Indonesia terjebak di Bandara Hong Kong. 4 Aktor ganteng Tanah Air ini pernah jadi sutradara film. 7 Potret demonstrasi di Hong Kong, 5.000 orang serbu bandara Indonesia merupakan negara kepualaun terbesar di dunia. Selain pesona alamnya yang unik, Indonesia juga terkenal akan prestasi atlet-atletnya dalam perlombaan internasional. Siapa sajakah atlet Indonesia yang sukses mengharumkan nama bangsa? Simak ulasannya Richard Sambera9. Lim Swie King8. Lisa Rumbewas7. Bambang Pamungkas6. Yayuk Basuki5. Alan Budikusuma4. Rudi Hartono3. Chris John2. Taufik Hidayat1. Susi Susanti10. Richard Sambera merupakan atlet renang Indonesia kelahiran Jakarta 19 Desember 1971. Karir atlet nya dimulai dari tahun 1980an sampai tahun yang pernah ia capai antara lain memperoleh medali di berbagai kejuaraan Renang tingkat Asia dan Dunia. Setelah pensiun dari atlet, Richar Sambera kini menjadi pembawa acara siaran olahraga di berprestasi sebagai atlet Indonesia, Richard juga memiliki otak yang mumpuni, terbukti dengan keberhasilannya menyelesaikan pendidikan dan mendapat gelar bachelor of science di Political Science and Economy Arizona State University, Amerika Serikat. Ketika kuliah di Amerika, Richard menjadi pelatih tim renang putra di Arizona State Richard dengan media pertama kali terjadi ketika ia bergabung dengan koran Arizona Republic. Sejak tahun 2003, Richard resmi bergabung menjadi pembawa berita dalam acara Metro Lim Swie King King merupakan atlet bulu tangkis indonesia kelahiran Kudus 28 Februari 1956. Swiek King dulu menjadi buah bibir karena kemampuannya menantang Rudy hartono di final All England tahun 1976 ketika berusia 20 itu Swie King menjadi penerus kejayaan Rudy pada kejuaraan bulu tangkis dunia paling bergengsi saat itu. Swieking berhasil menyabet gelar juara sebanyak 3 kali dan 4 kali menjadi finalis. Bila perolehannya ditambah dengan turnamen “grand prix” lainnya, total kemenangan Swie King menjadi puluhan King juga menyumbang medali emas pada perlombaan Asian Games di Bangkok tahun 1978, ia juga pernah 6 kali membela Indonesia dalam kejuaraan Piala Thomas dan berhasil mengantar Indonesia menjadi juara sebanyak 3 dorongan dari orang tuanya, sejak kecil Swie King sudah menekuni olahraga bulu tangkis sampai akhirnya ia berhasil masuk ke dalam klub PB Djarum yang telah banyak melahirkan para atlet bulu tangkis tahun 1973 Swie King berhasil memenangkan Pekan Olahraga Nasional, saat itu usianya masih 17 tahun. Sejak itu Swie king direkrut untuk masuk pelatnas yang bertempat di Hall C berkarir selama 15 tahun, Swie King mengundurkan diri dari karirnya sebagai atlet bulu tangkis Indonesia pada tahun 1988. Ketika masih aktif sebagai pemain, atlet bulu tangkis ini terkenal dengan smash andalannya yang bernama jumping smash. Keahlian inilah yang membuatnya dijuluki sebagai King Liem Swie King bermarga Oei. Pergantian marga ini lumrah terjadi ketika zaman Hindia Belanda dahulu, pada saat itu seorang anak di bawah umur yang ingin memasuki wilayah Hindia Belanda harus didampingi oleh orang anak tersebut tidak ada orang tua yang menyertainya, maka akan dititipkan ke orang tua’ yang lain, orang tua lain ini bisa bermarga sama atau berbeda dengan marga Lisa Rumbewas cantik pemilik nama lengkap Raema Lisa Rumbewas lahir di Jayapura, 10 September 1980 adalah seorang atlet putri angkat besi asal lahir dari keluarga atlet, ayahnya Levi Rumbewas pernah menjadi atlet binaraga terbaik di Indonesia. Sedangkan sang ibu, Ida Korwa juga seorang pengangkat besi. Keluarga Rumbewas bisa dibilang perintis angkat besi pertama di begitu panggilan akrabnya, berhasil mendapatkan medali perak pada Olimpiade Athena 2004 dalam kategori angkat besi putri untuk kelas 53 kg, Grup itu, atlet Indonesia ini juga berhasil meraih medali serupa pada saat SEA Games XXI. Lisa kembali tampil di nomor 53 kg pada Olimpiade Beijing tahun 2008, namun kali ini ia harus puas hanya menempati posisi keempat. Total beban yang berhasil Lisa angkat pada Olimpiade Beijing adalah 206 Bambang Pamungkas Pamungkas merupakan atlet sepak bola Indonesia yang lahir di Salatiga pada tanggal 10 Juni 1980. Ia pernah mewakili Indonesia sebagai anggota timnas dan biasa perposisi sebagai tinggi tubuhnya hanya 171 cm, Bambang memiliki lompatan tinggi dan tandukan yang akurat. Ia juga mengagumi rekan satu timnya dalam tim nasional yaitu Kurniawan Dwi ia maish bermain dalam tim remaja regional Jawa Tengah, Bambang pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak ketika membela skuad indonesia pada Piala Asia U-19 Grup V dengan perolehan 7 perdana Bambang bersama timnas senior adalah ketika 2 Juli 1999 silam dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang yang ketika itu masih berumur 18 tahun berhasil mencetak gol dalam pertandingan yang berakhir berhasil mencetak 2 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang ia wakili Persija Jakarta gagal masuk ke babak akhir. Saat musim pertandingan tersebut berakhir, Bambang memutuskan untuk bergabung dengan tim divisi 3 Belanda, EHC karena ada masalah keluarga dan ketidak cocokan dalam menyesuaikan diri dengan iklim Eropa, beberapa bulan setelah itu EHC Norad mengembalikan Bambang kembali ke Persija sebelum kedua belah pihak mengakhiri atas persetujuan kejadian itu malah menambah semangat juang Bambang, terbukti setahun kemudian ia sukses menjadi top scorer dari belakang dengan total 8 gol. Perolehan ini sekaligus membantu Indonesia menjadi juara dua dalam Piala Tiger terakhirnya untuk Indonesia adalah ketika kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan Sri Lanka. Dalam pertandingan yang terjadi pada bulan September 2004 ini Bambang sukses mencetak 18 gol dalam 35 kali tampil. Namun karena kakinya cedera, prestasi Bambang menurun. Ini menyebabkannya tersisih dari skuad Piala Tiger Indonesia tahun rekan-rekannya berjuang di Piala Tiger, Bambang dikontrak oleh Selangor FC. Disini Bambang kembali menunjukan prestasinya, Hingga Juli 2005, atlet sepak bola asal Indonesia ini tercatat mencetak gol terbanyak untuknya timnya dengan 22 musim 2007, Bambang kembali ke tanah air dan kembali memperkuat klub lamanya yaitu Persija Jakarta dalam Liga tanggal 10 Juli 2007 ketika pertandingan Indonesia – Bahrain, ia berhasil mencetak gol dan memastikan kemenangan untuk ini Bambang Pamungkas bermain untuk Persija Jakarta di Divisi Utama Liga Yayuk Basuki merupakan atlet tenis Indonesia yang lahir pada tanggal 30 November 1970 di Yogyakarta. Pemilik nama lengkap Sri Rahayu Basuki ini merupakan atlet tenis Indonesia yang paling terkenal pada era tahun Basuki memulai karir profesionalnya pada tahun 1990. Pada tahun berikutnya, ia berhasil menjadi petenis Indonesia pertama yang menjuarai turnamen Indonesia ini berhasil mencapai babak perempat final dalam turnamen Grand Slam Wimbledon pada tahun 1997. Ia pensiun dari karir profesionalnya sebagai Atlet tenis Indonesia pada tahun tertinggi yang pernah ia raih adalah posisi ke-19 untuk tunggal dan ke-9 untuk ganda. Total penghasilan yang pernah ia peroleh sepanjang karirnya adalah $ karirnya, Yayuk Basuki berhasil memperoleh 6 gelar tunggal tur WTA dan 9 gelar dari Alan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang merupakan atlet bulu tangkis Indonesia yang lahir pada tanggal 29 Maret 1968 di Surabaya. Alan adalah atlet bulu tangkis Indonesia yang berhasil medali emas pada Olimpiade Barcelona tahun 1992 dalam nomor tunggal putra. Ia pensiun dari karirnya sebagai pebulu tangkis setelah Olimpiade Atlanta menikah dengan Susi Susanti, seorang atlet bulu tangkis Indonesia yang juga memenangkan medali emas pada Olimpiade Rudi Hartono Kurniawan alias Nio Hap Liang merupakan atlet bulu tangkis Indonesia yang lahir pada tanggal 18 Agustus 1949 di adalah seorang atlet bulu tangkis Indonesia yang pernah memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 1980 dan kejuaraan All England selama 8 kali , 7 diantaranya diraih secara berurutan pada periode tahun 1960an sampai Chris John Christian John merupakan atlet tinju Indonesia yang lahir pada tanggal 14 September 1979. Pria yang lebih akrab dikenal dengan nama Chris John ini tercatat sebagai petinju ketiga dari Indonesia yang berhasil menjadi juara dunia setelah Nico Thomas dan Ellyas Taufik Hidayat adalah atlet bulu tangkis Indonesia yang lahir pada tanggal 10 Agustus 1981 di Bandung, Jawa barat. Ia merupakan atlet bulu tangkis tunggal putra dari Indonesia yang berasal dari klub SGS Elektrik Bandung dengan tinggi badan 176 dari pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini berhasil meraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo Shon asal Korea Selatan di babak 21 Agustus 2005, Atlet Indonesia ini berhasil menjadi juara dunia setelah mengalahkan pemain peringkat 1 dunia sebelumnya, Lin Dan di babak final. Pencapaian ini membuatnya menjadi pemain tunggal putra pertama yang mendapat gelar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dan Olimpiade pada saat yang 2 gelar di atas, ia juga berhasil mendapat gelar juara tunggal putra pada Asian Games tahun 2002 dan 2006. Atlet Indonesia ini juga tampil pada Olimpiade Beijing tahun 2008 namun kalah pada pertandingan pertama melawak Wong Choong Hann di babak Indonesia ini juga telah enam kali menjuarai Indonesia Terbuka pada 1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2006. Pengalaman bermainnya antara lain pada Piala Thomas tahun 200, 2002, 2004, 2006 dan 2008. Ia juga pernah ikut serta dalam Piala Sudirman tahun 1999, 2001, 2003 dan Susi Susanti merupakan atlet bulu tangkis yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tanggal 11 Februari 1971. Wanita bernama lengkap Lucia Francisca Susi Susanti ini menikah dengan Alan Budikusuma yang juga meraih medali emas bersamanya pada Olimpiade Barcelona tahun 1992. Selain itu ia juga pernah meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta tahun prestasinya, International Badminton Federation memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti. Selain Susi Susanti, atlet bulu tangkis Indonesia lainnya yang berhasil mendapat penghargaan Hall Of Fame adalah Dick Sudirman, Rudy hartono, Liem Swie King dan Christian membanggakan tanah air Indonesia, Anda tidak harus berkimprah sebagai atlet. Cukup jalani pekerjaan Anda dengan semaksimal mungkin, bukan tidak mungkin apa yang Anda kerjakan sekarang akan menjadi sesuatu yang besar nantinya.